5 Hal Yang Perlu Kau Perhatikan Ketika Mengonsumsi Antibiotik
Teman Sehat, niscaya kau udah ngga asing lagi dengan kata ‘antibiotik’. Yap, apalagi kalau bukan obat yang selalu ada goresan pena “Habiskan” pada labelnya! Sesuai namanya, fungsi obat ini adalah menyembuhkan penyakit yang diakibatkan oleh nanah basil jahat.
Obat ini termasuk golongan obat keras, sehingga buat mendapatkannya harus memakai resep dokter. Penggunaannya pun, harus sempurna supaya ngga terjadi resistensi (ketahanan) antibiotik terhadap pasien. Lalu apa aja ya, kesalahan yang harus kau hindari ketika mengonsumsi obat ini? Yuk, simak penjelasannya!
1. Konsumsi tanpa melaksanakan cek laboratorium
Kondisi ini sanggup saja terjadi, ketika kau diberikan resep oleh tenaga kesehatan. Jika mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No.2406/MENKES/PER/XII/2011, terkait Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik, maka penegakan diagnosa suatu penyakit infeksi, harus memakai informasi klinik dan investigasi laboratorium.
Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab penyakit yang berkaitan dengan basil atau virus. Antibiotik juga diperuntukan untuk penyakit yang terinfeksi oleh bakteri. Jadi, mulai ketika ini, kau perlu memperhatikan tujuan derma antibiotiknya.
2. Konsumsi dengan tujuan yang kurang tepat
Biasanya masyarakat awam beranggapan, antibiotik merupakan ‘obat ajaib’ yang sanggup menyembuhkan semua penyakit. Terutama jenis antibiotik yang sangat umum dijumpai, seperti amoxiline. Oleh lantaran itulah, banyak orang yang beranggapan bahwa, sanggup mengonsumsi dan mebelinya tanpa resep dokter.
Padahal kau belum tahu pasti, kalau sakit yang diderita disebabkan oleh bakteri. Oleh lantaran itu, kau harus memperhatikan hukum dan cara pakai obat ini, sesuai dengan anjuran dokter!
3. Terlalu sering mengkonsumsinya
Kamu tahu ngga, sih? Jika terlalu sering mengonsumsi obat ini, maka akan menimbulkan basil jahat yang menyerang badan kau menjadi kebal (resisten) terhadap obat ini.
Jenis obat ini, memang sanggup mengobati penyakit dengan membunuh basil penyebab infeksi. Tapi jangan lupa, kalau beberapa basil jahat ini, sanggup menjelma lebih kebal terhadap obat ini. So, semakin sering kau mengonsumsinya, maka semakin cepat pula basil ‘kebal’ yang berkembang dan ngga ampuh dilawan dengan antibiotik.
4. Mengonsumsi dua jenis obat sekaligus
Setiap obat, punya reaksi dan efek samping yang berbeda-beda terhadap tubuh. Jika kau mengonsumsi lebih dari dua jenis antibiotik dengan reaksi yang berlawanan, maka akan meningkatkan risiko gangguan pada organ badan lainnya.
Contohnya, jikalau kau mengonsumsi obat jenis siprofloksasin dengan teofilin sanggup meningkatkan kadar zat teofilin pada tubuh. Zika kadar zat ini meningkat, maka akan meningkatkan risiko terjadinya henti jantung atau kerusakan otak permanen.
5. Tidak menghabiskannya
Jika kau ngga menghabiskan antibiotik sesuai resep yang diberikan, maka sama saja menawarkan kesempatan bagi basil ‘jahat’ untuk mengikuti keadaan terhadap obat ini dan menjelma lebih ‘kebal’.
Kamu perlu konsisten dalam mengonsumsi obat ini, sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter. Agar kemungkinan basil menjadi ‘kebal’ ngga terjadi. Jika hal ini terjadi, maka pengobatan menjadi lebih sulit dan takaran obatnya harus ditingkatkan lagi.
Yuk Teman Sehat ikuti Gema Cermat (Gerakan Masyarakat Cermat Menggunakan Obat)! Agar kau terhindar dari dampak kurang tepatnya mengonsumsi antibiotik dan obat lainnya. Jangan lupa bagikan artikel ini ke orang terdekat kamu, ya! Berikan komentar di bawah ini, jikalau kau ingin menyebarkan pengalaman yang sama!
Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP
Belum ada Komentar untuk "5 Hal Yang Perlu Kau Perhatikan Ketika Mengonsumsi Antibiotik"
Posting Komentar