Apa Ya, Penyebab Gagalnya Penyembuhan Penyakit Tbc?
Teman Sehat, niscaya kau ngga absurd dengan penyakit ini. Yap, penyakit TBC atau tuberkulosis, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Proses penyembuhan penyakit ini, butuh waktu yang panjang dan disiplin dalam menjalaninya.
Jika kau gagal dalam proses penyembuhannya, maka kemungkinan orang disekitar kau akan ikut tertular penyakit ini. Pengobatan TB dikatakan gagal kalau hasil tes dahak masih dinyatakan positif setelah masa pengobatan 5 bulan atau lebih. Yuk, simak alasan kegagalan penyembuhanya! Let’s check it out!
Penyakit ‘orang miskin’
Banyak yang menganggap penyakit ini hanya diderita oleh orang yang kurang mampu. Akibatnya, muncul persepsi ‘takut’ dan ‘enggan’ untuk memeriksakannya di pelayanan kesehatan. Nah, hal inilah yang memicu meningkatnya jumlah penderita TBC di Indonesia sulit diprediksi dan terjangkau oleh petugas kesehatan.
Ingat ya, ngga ada relasi antara status ekonomi dengan penyakit ini. TBC disebabkan oleh basil yang bisa menginfeksi siapa saja, terutama yang daya tahan tubuhnya sedang turun, ngga peduli dengan status ekonomi yang tinggi atau rendah, kau tetap harus waspada!
Kurangnya Informasi
Kemeterian Kesehatan melalui laman resminya, mempunyai salah satu aktivitas penanggulanganya, yaitu TOSS TBC (Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis). Kegiatannya mencakup edukasi masyarakat melalui selebaran dan iklan layanan masyarakat. Salah satu gosip yang banyak belum diketahui masyarakat Indonesia yakni pengobatan ini gratis, loh di puskesmas.
Nah, kegiatan ini akan menepis kekhawatiran biaya besar yang harus dipakai untuk pengobatan penyakit ini. Selain itu, janganlah mengucilkan penderita TBC yang disebabkan oleh penyakitnya dan segera berikan isyarat untuk memeriksakan kesehatannya di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Merasa lelah mengonsumsi obat
Pengobatan penyakit ini, memerlukan waktu yang cukup usang dengan dua fase penyembuhan. Kedua fase ini yaitu, fase intensif dan fase lanjutan. Fase intensif belangsung sekitar 2-3 bulan, sedangkan fase lanjutan selama 4-7 bulan. Banyak pasien yang merasa sehat setelah menjalani pengobatan selama 2 bulan, sehingga berhenti mengonsumsi obat.
Nah, hal inilah yang menjadikan gagalnya pengobatan dan basil menjadi resisten (kebal) terhadap pengobatan TBC. Peran keluarga sangatlah penting dalam hal ini. Keluarga bisa membantu menjadi pengawas obat, untuk mengingatkan konsumsi obat secara teratur. Penderita butuh tunjangan semangat supaya merasa ngga sendirian dikala menghadapi ini.
Gejala yang ambigu
Gejala penyakit ini, memang agak sulit diketahui, lantaran ibarat tanda-tanda penyakit umum. Sebagian besar penderita penyakit ini mengalami tanda-tanda batuk dan demam atau ada hanya mengalami tanda-tanda influenza. Pada jadinya kasus TBC ini jarang terlapor pada pelayanan kesehatan.
Sebenarnya, apa saja sih tanda-tanda penyakit ini? Gejalanya yaitu, batuk lebih dari 3 minggu, batuk berdarah, sesak napas, nyeri pada dada, berat tubuh yang turun tanpa melakukan diet tertentu, berkeringat yang berlebih pada malam hari (bukan lantaran suhu yang panas), demam, dan berkurangnya nafsu makan. Jika kau mencicipi beberapa hal ini, jangan ragu untuk eksklusif memeriksakan kesehatan ke payananan kesehatan terdekat, ya!
Itulah beberapa hal yang menjadikan penanganan penyakit TBC gagal diawal atau ditengah peroses pengobatan. Yuk, bantu dan perhatikan orang disekitar kau yang mengalami hal ini supaya mau melanjutkan pengobatannya hingga tuntas. Jangan lupa bagikan artikel ini ke orang terdekat kau dan berikan komentar di bawah kalau artikel ini bermanfaat bagi kamu, Teman Sehat!
Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP
Belum ada Komentar untuk "Apa Ya, Penyebab Gagalnya Penyembuhan Penyakit Tbc?"
Posting Komentar